photo NewPicture-1.png

Ideologi Ibu-Ibu Modern



“Entah akan berkarir atau menjadi Ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi karena ia akan menjadi Ibu. Ibu-ibu cerdas akan menghasilkan anak-anak cerdas”
Pernah tau ideology diatas gak?
Itu ideologi Phika Sastrowardoyo, artis, calon bunda satu anak. *Pasti yang baca ini pada protes.. Haha..*
Yang bener itu, punya Dian Sastrowardoyo.
 


Bunda satu anak ini, banyak memberikan inspirasi dengan ideologinya termasuk saya. Di era modern ini memang banyak wanita yang sudah menempuh pendidikan yang tidak hanya cukup sampai SMA atau SMK tapi sampai ke Perguruan Tinggi. Maka tidak heran banyak sarjana wanita muda yang berkeinginan untuk menjadi wanita karir. Selain berkarir mereka juga akan menjadi calon ibu rumah tangga dan pastinya mereka berkeinginan bisa jalan dua sekaligus yaitu hebat diluar rumah sebagai wanita karir dan hebat di dalam rumah sebagai ibu rumah tangga yang baik. Pemikiran seperti wanita dan ibu modern inilah yang saya miliki sekarang, kalau memang wanita modern tidak hanya pandai mengurus rumah tangga tapi juga berani tampil di luar. Tetapi perlu di ingat bahwa tugas utama wanita yang telah menikah ataupun ibu yang telah memiliki anak yaitu harus hebat di dalam rumah dulu dengan menjadi ibu yang baik buat anak-anak kita dan menjadi istri yang sholeh untuk suami kita. Setelah membaca ideology dari Dian Sastro, saya jadi memiliki ideology dan pemikiran-pemikiran saya sebagai calon ibu modern. Apabila saya telah lulus sebagai sarjana mungkin saya tidak berkeinginan untuk buru-buru menikah terlebih dahulu. Eits, bukan karena saya tidak ingin menikah loh ya, but saya ingin menata karir saya sebelum saya benar-benar menjadi ibu. Selain itu saya juga ingin membagiakan orang tua saya terlebih dahulu karena mereka sudah memberikan banyak hal dalam hidup saya mulai dari mendidik saya, menanamkan agama yang kuat dengan mengenalkan betapa Maha Besar-Nya Allah sebagai Tuhan saya, membentuk moral dan akhlaq saya, serta menjadikan saya menjadi orang yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Saya sangat bersyukur diberikan orang tua sepeti kedua orang tua saya sekarang, untuk itu apabila saya sudah bekerja saya ingin membalas secara materi (walaupun orang tua saya tidak meminta) tepi untuk saat ini karena saya belum bekerja saya hanya bisa untuk selalu berusaha menjadi anak yang berbakti kepada orang tua sebelum menikah dan menjadi ibu rumah tangga. Setelah bekerja dan bahagiain orang tua baru planning buat married. Tapi saya mau manikah kalau saya sudah mapan, soalnya saya kan gak tau Allah akan memberikan jodoh yang seperti apa, kalau jodoh saya biasa-biasa saja bagaimana? Masak saya mau brontak dan gak terima sama Allah.. hehe.. tapi kalau diberi yang lebih ya Alhamdulillah.. tapi saya tidak mentarget mendapatkan jodoh yang kaya raya, polisi, angkatan, whateverlah. Saya hanya selalu berdoa untuk diberikan jodoh yang imannya lebih kuat dari saya, Ayah yang baik untuk anak saya, yang bisa jadi contoh untuk anak saya, yang bisa jadi imam dalam hidup saya, dan yang paling penting yang bisa membawa akhirat saya, tidah hanya semakin dekat dengan Allah tapi bisa membawa saya untuk bertemu dengan Allah kelak setelah saya tiada, karena saya tidak menginginkan surga ataupun neraka, saya hanya ingin bisa bertemu dan dekat dengan Allah, buat apa saya hidup hanya menginginkan masuk surga tetapi saya tidak bisa bertemu dengan siapa yang telah menciptakan saya. Kalau masalah fisik saya tidak pernah mentarget harus yang ganteng, putih, kekar, kayak boyband korea atau apalah, karna itu tidak penting. Walaupun saya memiliki kriteria laki-laki yang saya inginkan yaitu 3M (mandiri, matang, mapan) tapi yang terutama adalah laki-laki yang beriman dan. Yah Alhamdulillah kalau bisa dapat yang 3M dan lelaki alim. Haha.. Saya tidak tertarik untuk menikah muda, dan saya punya planning married diumur saya yang ke 24, kenapa? karena diumur segitu tinggat emosional saya sudah matang. Niat saya menikahpun berbeda dengan kebanyakan wanita pada umumnya. Niat saya married yaitu pertama untuk ibadah, kedua ingin memiliki keturunan, ketiga ingin memiliki imam dalam hidup saya. Dan niat kedua inilah yang sudah sejak lama saya inginkan, selain memiliki keturunan saya juga ingin menjadi ibu yang baik untuk anak saya. Dan jika disuruh memilih jago di ranjang atau jago didapur ? mungkin saya akan memilih untuk jago didapur, karena bisa menyenangkan anak dan suami, kalau jago di ranjang kan cum suami yang seneng. Haha.. Banyak sekali planning yang sudah terencanakan ketika saya mulai menjadi ibu. Saya ingin anak saya menjadi lebih, lebih, lebih baik dari ibunya. Alas an inilah yang mendorong saya untuk mapan sebelum saya memiliki anak, karena saya tidak mau direbetkan dengan masalah ekonomi. Saya berencana insyaallah memiliki 1 anak saja, kalau kata temen-temen itu terlalu sedikit yah maks 2 lah. Kenapa saya tidak ingin memiliki banyak anak? Karena bagi saya bukan masalah menafkahi atau membesarkannya yang susah melaikan mendidik akhlak dan moralnya yang menjadi tanggungjawab besar. Bahkan saya memilki prinsip buat apa anak banyak tapi keteteran(baik dari segi memberikan rejeki, kasih saying, dan perhatian), lebih baik anak satu atau dua tapi berkualitas. Saya memiliki pemikiran begini bukan tanpa dasar loh, karena saya terlahir 4 bersaudara jadi banyak hal yang harus dibagi. Dan karena saya sudah memiliki banyak saudara maka saya tidak takut kalau nantinya anak saya akan merasa kesepian, karena kami berempat (mbak, mas, aku, dan adek) sudah sepakat bahwa kelak ketika kita memiliki anak harus didekatkan satu sama lain dengan sodara sepupunya. Saya juga sudah merencanakan apa yang harus saya lakukan ketika menjadi ibu, contohnya saya ingin ketika saya hamil, saya akan dengarkan si jabang bayi untuk mendengarkan music clasik, jazz, dan juga lantunan qiroah, ini bermanfaat untuk kecerdasan dan daya serap bahasanya. Saya juga ingin setelah anak saya lahir, saya asuransikan pendidikan dan kesehatannya. Saya berencana memberikan ASI eksklusif 2 tahun dan untuk susu formulanya saya sudah mencari yang terbaik yaitu kalau tidak Nutrilon ya Bebelag. Ketika sudah makan saya ingin memberikan ikan-ikanan seperti salmon utuk kecerdasan otaknya. Di umurnya yang ke 3 harus sudah sekolah paut. Dan les renang diumur ke 7 biar dia tidak merasakan apa yang saya rasakan menjadi orang bertubuh munggil. Haha.. sebenernya masih banyak sekali planning yang ingin saya ceritakan tapi kalau ditulis semua takutnya yang baca bakalan jenuh. Hehe.. oke sekian aja sharing soal ideology ibu-ibu modern. Bye..